Menguak Sejarah Berdirinya Walt Disney, Industri Film Animasi Terbesar di Dunia

Walt Disney Company, atau sering disebut dengan Disney, adalah konglomerat media massa dan hiburan multinasional Amerika yang berpusat di komplek Walt Disney Studio di Burbank, California.


Disney awalnya berdiri pada 16 Oktober 1923, oleh dua bersaudara Walt dan Roy O. Disney sebagai pendiri Disney Brothers Cartoon Studio, perusahaan ini juga beroperasi dengan nama  The Walt Disney Studio dan Walt Disney Productions sebelum secara resmi mengubah namanya menjadi Walt Disney Company pada tahun 1986. Perusahaan menjadi pemimpin industri animasi Amerika sebelum terbagi menjadi memproduksi film live-action, televisi dan taman hiburan.


Sejak tahun 1980, Disney menciptakan dan mengakuisisi divisi korporasi untuk memasarkan lebih banyak konten dewasa ketimbang konten yang ramah untuk keluarga. Perusahaan juga dikenal dengan divisi studio film nya, The Walt Disney Studio, yang terdiri atas Walt Disney Pictures, Walt Disney Animation Studios, Pixar, Marvel Studios, Lucasfilm, 20th Century Studios, Searchlight Pictures, dan Blue Sky Studios. Unit utama Disney dan segmen pelaporan adalah Disney Media Networks, Disney Parks, Experiences and Products, dan Walt Disney Direct-to-Consumer & International. 


Melalui segmen tersebut, Disney memiliki dan mengoperasikan jaringan broadcast ABC, jaringan kabel televisi seperti Disney Channel, ESPN, Freeform, FX, and National Geographic, publishing, merchandising, musik, dan divisi teater dan Disney Park, Experience dan Product, sebuah grup dari 14 taman hiburan di seluruh dunia. Karakter kartun Mickey Mouse, diciptakan di tahun 1928 oleh Walt Disney dan Ub Iwerks, yang merupakan salah satu karkater terkenal menjadikannya sebagai maskot perusahaan.


Perusahaan, yang terdaftar pada NYSE (Bursa Saham Ney York) dengan nama DIS, merupakan komponen dari Dow Jones Industrial Average sejak 1991. Pada bulan Agustus 2020, hanya ada kurang dari 2 stok yang dimiliki oleh institusi keuangan.


Sejarah Perusahaan

1923-1928: Era Pendirian dan Keheningan

Di awal tahun 1923, kota Kansas, Missouri, animator Walt Disney menciptakan film pendek berjudul Alice’s Wonderland, yang menghadirkan aktris kecil Virginia Davis yang berinteraksi dengan karakter animasi. Setelah kebangkrutan di tahun 1923 dari film sebelumnya, Laugh-O-Gram Studio, Disney berpindah ke Holywood untuk bergabung dengan saudaranya, Roy O, Disney. 


Distributor film Margaret J. Winkler dari M.J. Winkler Productions yang berkontak dengan Disney dengan rencana untuk mendistribusikan semua seri dari Alice Comedies yang dibeli seharga $1.500 per reel dengan Disney sebagai pertner produksi. Walt dan Roy Disney mendirikan Disney Cartoon Studio di tahun yang sama. Ada lebih banyak animasi yang diciptakan setelah Alice. Pada bulan Januari 1926, dengan selesainya pembentukan Disney Studio di Hyperion Street, nama Disney Brothers Studio diubah menjadi Walt Disney Studio.


Setelah matinya komedi Alice, Disney mengembangkan seri kartun yang dibintangi oleh karakter bernama Oswald The Lucky Rabbit. Seri ini diproduksi oleh Winkler Picture dan didistribusikan oleh Universal Pictures. Universal memiliki Oswald, jadi Disney hanya menghasilkan beberapa ribu dolar. Disney menyelesaikan 27 cerita pendek Oswald sebelum kemudian kehilangan kontrak pada bulan Maret 1928, saat Pimpinan Winkler yaitu Charles Mintz merekrut empat animator utama Disney (kecuali Ub Iwerk) yang membangun studio animasinya sendiri bernama Snappy Comedies.


1928-1934: Mickey Mouse dan Silly Symponies

Pada tahun 1928, untuk memulihkan dari kerugian dari Oswald the Luck Rabbit, Disney datang dengan ide karakter tikus bernama Mortimer saat berada di kereta api yang menuju ke California, menggambarnya dengan sederhana. Tikus tersebut kemudian diberi nama Mickey Mouse (Istri Disney, Lilian, tidak menyukai nama “Mortimer Mouse”) dan membintangi dalam beberapa produksi film Disney. Ub Werks memperbaiki desain awal Mickey Mouse. 


Film Disney bersuara pertama Steamboat Willie, sebuah kartun yang dibintangi oleh Mickey, yang dirilis pada 18 November 1928 melalui perusahaan distribusi Pat Powers. Ini adalah kartun bersuara Mickey Mouse pertama yang dirilis, tapi yang ketiga dibuat, setelah Plane Crazy dan The Gallopin Gaucho. Steamboat Willie segera menjadi populer, dan kesuksesan awalnya bukan hanya karena perilisan pertama kartun bersuara Mickey Mouse, akan tetapi juga karena kartun pertama yang menghadirkan synchronized sound. 


Disney menggunakan sistem Cinephone Pat Powers, yang diciptakan oleh Powers menggunakan sistem Lee de Forest Phonofilm. Steamboat Willie hadir pertama kali di Teater B.S. Moss’s Colony di kota New York, sekarang The Broadway Theatre. Plane Crazy Disney dan The Gallopin’ Gaucho kemudian ditambahkan dengan suara tersinkronisasi dan dirilis kembali dengan sukses pada tahun 1929.


Disney berlanjut untuk memproduksi kartun dengan Mickey Mouse dan karakter lain, dan memulai seri The Silly Symphony dengan Columbia Pictures yang terdaftar sebagai distributor Symphonies di bulan Agustus 1929. Pada September 1929, manajer teater Harry Woodin meminta izin untuk mendirikan Mickey Mouse Club, yang kemudian disetujui Walt. Pada bulan November, tes komik strip dikirimkan ke King Feature, yang meminta tambahan sampel untuk menunjukkan kepada penerbit, yaitu William Randolph Hearst. 


Pada 16 Desember, Walt Disney Studio dirombak menjadi perusahaan dengan nama Walt Disney Productions, Limited dengan divisi merchandising, Walt Disney Enterprises, dan dua anak perusahaan, Disney Film Recording Company, Limited and Liled Realt dan Investment Company untuk real estat. Walt dan istrinya memegang 60% (6.000 saham) dan Roy memegang 40% dari WD Productions. Pada 30 Desember, King Features menandatangani koran pertamanya, New York Mirror, untuk menerbitkan komik strip Mickey Mouse dengan izin Walt. 


Pada tahun 1932, Disney menandatangani kontrak eksklusif dengan Technicolor (sepanjang akhir tahun 1932) untuk memproduksi kartun berwarna, dimulai dengan Flowers and Trees (1932). Disney merilis kartun melalui Powers, Celebrity Pictures (1928-1930), Columbia Pictures (1930-1932), dan United Artists (1932-1937). Popularitas dari seri Mickey Mouse membuat Disney merencanakan animasi panjang pertamanya. Film Walt Before Disney, berdasarkan buku Diane Disney Miller, menyajikan momen tersebut dalam sejarah studio. 


1934-1950: Snow White and The Seven Dwarfs, World War II, dan Paket Film

Memutuskan untuk mendorong kejayaan animasi lebih dalam lagi, Disney mulai memproduksi film animasi berdurasi panjang di tahun 1934. Membutuhkan 3 tahun untuk menyelesaikannya, Snow White and the Seven Dwarf, tayang premier pada bulan Desember 1937 dan tahun 1939 dan menjadi film dengan penjualan terbesar pada saat itu. Snow White dirilis melalui RKO Radio Pictures, yang mendistribusikan produk Disney pada bulan Juli 1937, setelah United Artist berusaha untuk memperoleh hak televisi masa depan pada Disney. 


Menggunakan profit dari Snow White, Disney membiayai pembangunan komplek studio baru dengan luas 51 hektar (210.000 m2) di Burbank, California. Studio Walt Disney baru, yang perusahannya terletak di Burbank, California. Walt Disney Studio baru, yang menjadi markas perusahaan saat ini, telah selesai dibangun dan dibuka untuk umum di akhir tahun 1939. Tahun berikutnya pada 2 April Walt Disney memiliki IPO.


Studio berlanjut merilis animasi pendek dan fitur lain, seperti Pinocchio (1940), Fantasia (1940), Dumbo (1941) dan Bambi (1942). Setelah perang dunia II dimulai, pendapatan box offine hilang. Saat Amerika Serikat ikut perang setelah serangan Pearl Harbor, banyak animator Disney direkrut menjadi angkatan bersenjata. Pemerintah Amerika Serikat dan Kanada memerintahkan studio untuk memproduksi film latihan dan propaganda. 


Di tahun 1942, 90% dari 550 karyawannya membuat film tentang perang. Film yang dibuat diantaranya Victory Through Air Power dan Education to Death (keduanya dibuat di tahun 1943) yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan publik dalam upaya perang. Bahkan karakter studio ikut dalam upaya tersebut, seperti Donald Duck yang muncul dalam komik, termasuk pemenang Academy Award yaitu film Der Fuehrer’s Face (1943).


Dengan staf yang terbatas dan modal operasi yang terbatas selama dan setelah perang, film yang dibuat Disney kebanyakan di tahun 1940 an  berupa film paket atau koleksi atau film pendek, seperti The Three Caballeros (1944) dan Melody Time (1948), yang dihadirkan dengan harga murah di box office. Pada waktu itu, studio mulai memproduksi film live-action dan dokumenter. Song of the South (1946) dan So Dear to My Heart (1948) yang menghadirkan segmen animasi, sementara seri True-Life Adventures, yang mencakup film seperti Seal Island (1948) dan The Vanishing Paririe (1954), juga populer. Delapan dari filmnya dari seri ini memenangkan Academy Awards.


1950-1966: Kematian Televisi, Disneyland dan Walt Disney

Perilisan Cinderella di tahun 1950 membuktikan bahwa animasi berdurasi panjang masih bisa sukses di pasaran. Perilisan lain di periode ini diantaranya Alice in Wonderland (1951) dan Peter Pan (1953), keduanya sedang dalam tahap produksi sebelum perang dimulai, dan film live action Disney yang pertama diantaranya The Story of Robin Hood and His Merrie Men (1952), The Sword and the Rose (1953), dan 20,000 Leagues Under the Sea (1954). Disney mengakhiri kontrak distribusinya dengan RKO di tahun 1953, membentuk perusahaan distribusinya sendiri, yaitu Buena Vista Distribution.


Pada bulan Desember 1950, Walt Disney Production dan Coca-Cola Company, bekerja sama untuk usaha pertama Disney di televisi, jaringan TV khusus NBC yaitu One Hour in Wonderland. Pada bulan Oktober 1945, jaringan ABC meluncurukan seri televisi reguler pertama Disney. Pada tahun 1954, Walt Disney menggunakan seri Disneyland nya untuk memprakarsai berdirinya Disneyland, sebuah ide muncul dari keinginan akan tempat dimana orangtua dan anak bisa bersenang-senang bersama. 


Pada 18 Juli 1995, Walt Disney membuka Disneyland untuk umum. Pada 17 Juli 1955, Disneyland ditampilkan dalam siaran langsung yang diliput oleh Robert Cummings, Art Linkletter dan Ronald Reagan. Setelah awal yang kurang menguntungkan, Disneyland mulai tumbuh dan menarik perhatian pengunjung dari seluruh negara dan dunia. Perluasan besar-besaran di tahun 1959 terdiri atas sistem pertama monorel Amerika. 


Dalam New York Fair 1964, Disney mempersiapkan empat atraksi untuk berbagai jenis sponsor, masing-masing bergabung dalam Disneyland menjadi satu atau membentuk tim sendiri. Pada saat itu, Walt Disney juga secara rahasia membuka situs baru untuk taman hiburan Disney yang kedua. Pada bulan November 1965, Disney World diumumkan, dengan rencana untuk membangun taman hiburan, hotel, dan bahkan model kota pada ribuan hektar tanah yang dibeli di luar Orlando, Florida.


Disney menlanjutkan untuk berfokus pada keahliannya dalam televisi di tahun 1950an. Disney menciptakan program televisi siang bernama The Mickey Mouse Club, menampilkan daftar muda”Mouseketeers”, yang tayang pertama kali pada 1955 sampai mendapatkan kesuksesan besar, seperti halnya miniseri Davy Crockett, yang dibintangi oleh Fess Parker dan disiarkan pada pertunjukan antologi Disneyland. Dua tahun kemudian, seri Zorro menjadi populer, memiliki dua season di ABC. Meskipun sukses, Walt Disney Productions menginvestasikan sedikit pada siaran televisi di tahun 1960, dengan pengecualian seri antologi panjang, yang kemudian dikenal sebagai Wonderful World of Disney.


Studio film Disney juga tetap sibuk, ada sekitar lima sampai enam perilisan per tahunnya selama periode ini. Sementara produksi film pendek menurun secara signifikan di tahun 1950an dan 1960an, studio merilis beberapa animasi populer seperti Lady and the Tramp (1955), Sleeping Beauty (1959) dan One Hundred and One Dalmatins (1961), yang memperkenalkan proses xerografi baru untuk mentransfer gambar ke sel animasi. Perilisan film live-action Disney terbagi menjadi beberapa genre, diantaranya fiksi sejarah (Johnny Tremain, 1957), adaptasi buku anak (Pollyanna, 1960) dan komedi modern (The Shaggy Dog, 1959). 


Film tersukses Disney di tahun 1960 adalah adaptasi live-action musik berjudul Mary Poppins, yang merupakan salah satu film dengan penghasilan tertinggi sepanjang masa dan mendapatkan lima Academy Awards, diantaranya aktris terbaik untuk Julie Andrews dan Lagu terbaik untuk Robert B. Sherman & Richard M. Sherman untuk “Chim Chim Cher-ee”. Desain taman hiburan dan grup arsitektural menjadi sangat penting pada operasi studio Disney yang mana studio tersebut dibeli pada 5 Februari 1965, bersama dengan WED Entrerprises. Pada 15 Desember 1966, Walt Disney mati karena komplikasi yang berhubungan dengan kanker paru-paru, menandakan akhir dari masa kejayaan perusahaan. 


1966-1984: Kepemimpinan Roy. O. Disney dan Kematiannya, Walt Disney World, Kepemimpinan Baru, Kegagalan Teater.

Setelah kematian Walt, Roy O. Disney menggantikannya sebagai ketua, CEO, dan presiden perusahaan. Salah satu tindakannya adalah dengan mengganti Disney World menjadi “Walt Disney World” sebagai penghormatan atas saudaranya dan visinya. Pada tahun 1967, dua film terakhir Walt dirilis, animasinya yaitu The Jungle Book dan animasi musikal The Happiest Miliionaire. 


Studio merilis sejumlah film komedi di akhir tahun 1960, diantaranya The Love Bug (film dengan pendapatan kotor terbesar) dan The Computer Wore Tennis Shoes (1969), yang dibintangi pendiri Disney muda yang lain, Kurt Russel. Di tahun 1970 an dibuka dengan dirilisnya film animasi pasca Walt yaitu Aristocats,  yang diikuti dengan kembalinya musikal fantasi di tahun 1971 Bedknobs and Broomsticks. Blackbeard’s Ghost juga merupakan film yang sukses selama periode ini. Pada 1 Oktober 1971, Walt Disney World terbuka untuk publik, dengan Roy Disney yang mendedikasikan fasilitas pada orang untuk bulan berikutnya.


Pada 20 Desember 1971, Roy O. Disney mati karena stroke. Dia meninggalkan perusahaan dibawah kontrol Donn Tatum, Card Walker, dan menantu Walt, Ron Miller, masing-masing telah dilatih oleh Walt dan Roy. Sementara Walt Disney Productions berlanjut merilis film keluarga di tahun 1970 seperti   


1984-2005: Kepemimpinan Michael Eisner, Kebangkitan Disney, dan kampanye “Save Disney”.

Dengan tindakan keluarga Sid Bass yang membeli 18,7 % saham Disney, Bass dan dewan merekrut Michael Eisner dari Paramont untuk menjabat sebagai CEO dan Frank Wells dari Warner Bros, sebagai presiden. Eisner memperbaiki Touchstone, dengan film Down and Out in Beverly Hills (1985) meningkatkan output dengan Good Morning, Vietnam (1987), Dead Poets Society (1989), Pretty Woman (1990) dan film lainnya. Eisner memperluas penjualannya ke pasar kabel dan video rumah untuk menandatangani kesepakatan menggunakan pertunjukan dan film Disney, membuat kesepakatan jangka panjang dengan Showtime Networks untuk perilisan Disney/Youchstone di tahun 1996 dan memasuki televisi dengan sindikasi dan distribusi untuk seri TV seperti The Golden Girls dan Home Improvement. 


Disney mulai perilisan terbatas untuk film sebelumnya pada video tape di akhir tahun 1980. Eisner membeli KHJ, stasiun TV Los Angeles yang independen. Dibentuk pada tahun 1985, Silver Screen Partners II, LP membiayai film untuk Disney dengan $193 juta. Pada bulan Januari 1987, Silver Screen III mulai membiayai film Disney dengan mengumpulkan $300 juta, jumlah terbesar yang pernah dikumpulkan untuk mendanai film yang bermitra dengan E.F. Hutton. Silver Screen IV juga didirikan untuk mendanai Disney Studio.


Diawali dengan kesuksesan Who Framed Roger Rabbit di tahun 1988, studio animasi terbaik Disney menikmati seri sukses komersial dan krusial yang dikenal dengan Disney Rennaissance, dengan film seperti The Little Mermaid (1989), Beauty and The Beast (1991), Aladdin (1992), dan The Lion King (1994). Selain itu, perusahaan telah sukses memasuki pasar animasi televisi dengan seri seperti Adventures of the Gummi Bears, DuckTales, Chip’n Dale: Rescue Rangers, Darkwing Duck, TaleSpin, Bonkers dan Gargoyles. Disney berpindah ke posisi pertama di box office di tahun 1988 dan meningkatkan dan meningkatkan penghasilan sebesar 20% setiap tahunnya.


Di tahun 1989, Disney menandatangani persetujuan untuk merekrut Jim Henson Productions dari penemunya, Muppet creator Jim Henson. Kesepakatan terdiri atas pustaka program Henson dan karakter Muppet (tidak termasuk Muppet dalam Sesame Street), sama halnya dengan layanan personal kreatif. Namun, Henson meninggal secara tiba-tiba pada bulan Mei 1990 sebelum kesepakatannya selesai, menyebabkan dua perusahaan mengakhiri negosiasi merger untuk bulan Desember. 


Dinamakan “Disney Decade” oleh perusahaan, para aksekutif berusaha untuk merubah perusahaan ke era baru di tahun 1990 dengan perubahan dan prestasi yang besar. Pada bulan September 1990, Disney meminta pendanaan sampai $200 juta oleh unit Nomura Securities untuk film Interscope yang dibuat untuk Disney. Pada 23 Oktober, Disney membentuk Touchwood Pasific Partners yang akan menggantikan seri Silver Screen Partnership dalam pendanaan utama studio film.


Pada tahun 1991, hotel, distributor video rumahan, dan penjualan produk Disney menyumbang 28% dari dari total pendapatan perusahaan sementara pendapatan internasional memberikan kontribusi 22% dari total pendapatan. Perusahaan berkomitmen pada studio dalam kuartal pertama di tahun 1991 untuk memproduksi 25 film di tahun 1992. Akan tetapi, di tahun 1991 pendapatan bersih turun sebesar 23% tidak tumbuh dalam tahun tersebut, tapi setelah dibuatnya Beauty and the Beast, pemenang dua Academy Award dan film berpendapatan besar dalam genrenya. 


Disney mempublikasikan Hyperion Books dan musik dewasa dengan Hollywood Records sementara Walt Disney Imagineering merumahkan 400 karyawan. Disney juga memperluas pasar dewasa dalam film saat Ketua Disney Studio Jeffrey Katzenberg mengakuisisi Miramax Film di tahun 1993. Pada tahun yang sama Disney menciptakan tim NHL bernama Mighty Ducks of Anaheim, yang dinamai dari film tahun  1992. Disney membeli saham minoritas di tim baseball Anaheim Angels pada waktu yang sama.


Wells tewas dalam kecelakaan helikopter di tahun 1994. Tidak lama setelahnya Katzenberg mengundurkan diri dan mendirikan DreamWorks SKG karena Eisner tidak akan menunjuk Katzenberg ke jabatan Wells pada saat itu (Katzenberg juga menggugat persyaratan kontraknya). Namun, Eisner merekrut temannya Michael Ovitz, salah satu pendiri Creative Artists Agency, untuk menjadi presiden, dengan keterlibatan minimal dari dewan direksi 9yang pada saat itu terdiri atas aktor pemenang Oscar Sidney Poitier, Hilton Hotels Corporation CEO Stephen Bollenbach, mantan senator Amerika Serikat George Mitchell, Yale dean Robert A. M. Stern, dan Eisner's predecessors Raymond Watson dan Card Walker).


Ovitz hanya bertahan 14 bulan dan meninggalkan Disney pada bulan Desember 1996 melalui jalan “tanpa kesalahan” dengan pesangon $38 juta di kas dan 3 juta opsi saham yang berharga kotor $100 juta saat keberangkatan Ovitz. Episode Ovitz mengakibatkan setelan turunan jangka panjang, yang pada akhirnya disimpulkan pada bulan Juni 2006, hampir 10 tahun kemudian. 


Kanselir William B. Chandler III dari Delaware Court of Chancery, meskipun mendeskripsikan perilaku Eisner sebagai “jauh rendah dari yang dibayangkan pemegang saham dan permintaan dari mereka yang dipercayakan dengan posisi gadai” ditemukan untuk mendukung Eisner dan anggota dewan lainnya karena mereka tidak melanggar hukum (yaitu tugas kepedulian yang dimiliki oleh pejabat dan dewan perusahaan untuk pemegang sahamnya). Eisner kemudian berkata, pada tahun 2016 dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter, bahwa dia menyesal membiarkan Ovitz pergi.


Eisner berusaha untuk membeli NBC dari General Electric (GE), tapi kesepakatannya gagal karena GE ingin menjaga 51% kepemilikan jaraingan. Pada 1 Agustus 1995, Disney mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi dan melakukan merger dengan Capital Cities/ABC Inc. senilai $19 miliar, yang pada saat itu merupakan pengambilalihan perusahaan terbesar kedua. Merger ini akan membawa jaringan siaran ABC dan asetnya, termasuk saham minooritas 37,5% di jaringan televisi A&E, dan 80% saham mayoritas di ESPN dan rekan terbatas DIC Productions ke Disney umbrella. 


Kesepakatan ditutup pada 10 Februari 1996, dan Eisner merasakan bahwa pembelian ABC merupakan investasi penting untuk membuat Disney tetap bertahan dan membuatnya bersaing dengan konglomerat multimedia internasional. Disney kalah dalam gugatan $10,4 juta gugatan pada September 1997 dengan Marsu B.V. atas kegagalan Disney untuk memproduksi 13 setengah jam kartun Marsupilami. Sebaliknya, Disney merasakan “sifat panas” internal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian perusahaan.


Disney, yang telah mengambil kontrol Anaheim Angels di tahun 1996, membeli saham mayoritas di tim pada tahun 1998. Di tahun yang sama, Disney mulai berpindah ke pasar internet dengan pembelian Starwave dan 43 persen Infoseek. Pada tahun 1999, Disney membeli saham yang tersisa dari Infoseek dan meluncurkan portal Go Network pada Januari. Disney juga meluncurkan Cruise Line dengan pembaptisan Disney Magic dan Sister Ship, Disney Wonder. 


Kasus Katzenberg berlarut-larut karena kontraknya terdiri atas porsi pada penghasilan film dari pasar tambahan selamanya. Katzenberg telah menawarkan $100 juta untuk menyelesaikan kasus, tapi Eisner merasa jumlah klaim aslinya setengah juta lebih tinggi, tapi kemudian klausul pasar tambahan ditemukan. Pengacara Disney mencoba untuk menunjukkan situasi penurunan yang mengungkapkan beberapa masalah dalam perusahaan. ABC telah menurunkan rating dan meningkatkan biaya sementara segmen film memiliki dua kegagalan film. Meskipun tidak ada pihak yang mengungkapkan jumlah penyelesaian, tapi diperkirakan nilainya $200 juta.


Gaya kontrol Eisner menghambat efisiensi dan proses menurut beberapa kritik, sedangkan ahli industri yang lain mengindikasikan bahwa teori “tekanan usia” menyebabkan penurunan di target pasar perusahaan dikarenakan para remaja meniru perilaku remaja sebelumnya. Tahun 2000 memberikan peningkatan dalam pendapatan sebesar 9% dan pendapatan bersih 39% dengan ABC dan ESPN memimpin dan Park and Resort menandai tahun pertumbuhan ke 6 secara berturt-turut. 


Pada November 2000, Andy Heyward membeli kembali DIC Entertainment dari Disney (melalui investasi oleh Bain Capital dan Chase Capital Partners) dan membuat studionya kembali independen. Pada 23 Juli 2001, Disney mengumumkan untuk membeli Fox Family Worldwide seharga $2,9 miliar secara cash plus $2,3 miliar dalam asumsi hutang, yang termasuk kepemilikan channel Fox Family dengan aset lainnya seperti Saban Entertainment dan channel Fox Kids di Eropa dan Amerika Latin. Pembeliannya selesai pada 24 Oktober 2001 dan Fox Family akan berganti nama menjadi ABC Family pada bulan November.     


Tahun 2001 adalah tahun pemangkasan biaya, merumahkan 4.000 karyawan, operasi Disney Park berkurang, memotong investasi investasi film live-action tahunan, dan meminimalisir operasi internet, penyebab utamanya adalah kejadian 11 September, yang mengakibatkan pembatalan perjalanan dan di awal tahun 2000an resesi mengakibatkan penurunan pendapatan ABC. Sementara pendapatan 2002 mengalami penurunan kecil dari 2001 dengan pemotongan biaya, pendapatan bersih naik ke $1,2 miliar dengan perilisan dua film kreatif. Pada tahun 2003, Disney menjadi studio pertama yang mencatatkan lebih dari $3 miliar box tiket box office yang terjual. 


Eisner tidak menginginkan Roy E. Disney, anak dari pendiri Disney Roy E. Disney, sebagai direktur dewan karena usianya yang sudah mencapai 72 tahun dan sudah memasuki masa pensiun. Stanley Gold merespon dengan mengundurkan diri dari dewan dan meminta anggota dewan lain untuk mengeluarkan Eisner. Pada 30 November 2003, Disney mengundurkan diri dari posisinya sebagai wakil ketua dan ketua dari Walt Disney Feature Animation, menuduh Eisner melakukan mikro manajemen, kegagalan dengan jaringan televisi ABC, mengintimidasi bisnis taman hiburan, mengubah Walt Disney Company menjadi perusahaan yang “rakus dan tak manusiawi”, dan menolak rencana suksesi, dan rentetan film box office yang gagal di tahun 2000.


Pada 9 Agustus 2002, Disney mengatakan bahwa dia sangat tertarik untuk membeli Universal Studios yang merupakan keluarga dari perusahaan Vivendi dan mulai melakukan tawaran setelah mewarisi $17,9 miliar utang dalam pembelian dari film utama dari Seagram seharga $34 miliar. Selain itu, Universal Orlando islands of Adventure berusaha untuk melakukan perbaikan atas bencana pengunjung yang sedikit sejak dibukanya wahana tersebut pada tahun 1999, dan kejadian 11 September 2001 menyebabkan penurunan pengunjung turis dari seluruh dunia di Universal Parks and Resort. Akibatnya, Vivendi kurang tertarik dalam berinvestasi pada Universal Parks dan mungkin menjadi alasannya untuk menjual Universal. 


Analis berspekulasi bahwa Universal akan dijual dengan harga murah untuk membenarkan kesepakatan semacam itu.“Memiliki lebih banyak taman hiburan akan membuat Disney lebih baik, karena karena bisnis tersebut bersiklus” kata Katherine Styponias dari Prudential Securities. Meskipun begitu, Disney tidak berhasil dalam mengambilalihnya karena berbagai macam alasan, karena harga sahamnya yang terus turun dalam 52 minggu dan sepertinya kesepakatan Disney dan Universal telah diblokir oleh masalah antitrust (contohnya kurangnya inovasi dalam taman hiburan, ruangan hotel yang mahal, pertumbuhan pangsa pasar box office yang semakin meningkat, dll).  


Pada 15 Mei 2003, Disney menjual saham tim baseballnya yaitu Anaheim Angels ke Arte Moreno. Disney membeli hak franchise The Muppets dan Bear in the Big Blue House dari  The Jim Henson Company pada 17 Februari 2004. Dua merek tersebut ditempatkan dibawah kontrol Muppets Holding Company, LLC,  yang meurpakan bagian dari unit  Disney Consumer Products. Pada tahun 2004, Pixar Animation Studio mulai mencari distributor lain setelah kontrak 12 tahun dengan Disney berakhir, dikarenakan hubungan yang kurang baik karena masalah kontrol dan uang dengan Eisner. Juga pada tahun tersebut, Comcast Corporation melakukan tawaran $54 miliar untuk mengakuisisi Aisney. Dua film dengan biaya tinggi gagal di box office. Dengan  kesulitan tersebut dan dengan ketidakpuasan dewan direksi, Eisner menyerahkan jabatan pimpinan ke orang lain.


Pada 3 Maret 2004, pada pertemuan tahunan pemegang saham Disney, secara mengejutkan ternyata 45% pemegang saham Disney dimiliki oleh anggota dewan sebelumnya yaitu Roy Disney dan Stanley Gold, yang menahan hak proxy mereka untuk memilih kembali Eisner ke jajaran dewan. Dewan Disney lalu memberikan posisi kepemimpinan ke Mitchell. Namun, dewan tidak langsung mengeluarkan dari posisi ketua eksekutif. Pada bulan Februari 2005, Disney menjual tim hokinya yaitu Mighty Ducks of Anaheim ke Henry dan Susan Samueli, yang kemudian mengubah nama tim hoki tersebut menjadi Anaheim Ducks. 


Pada 13 Maret 2005, Robert A. Iger diumumkan menjadi penerus Eisner sebagai CEO. Juga pada bulan tersebut, pendiri Miramax yaitu Bob Weinstein dan Harvey Weinstein keluar dari perusahaan untuk memdirikan studionya sendiri. Pada 8 Juli, keponakan Walt Disney,. Roy E. Disney kembali ke perusahaan sebagai konsultan dan pekerja tetap. Walt Disney Parks and Resorts merayakan ulang tahun ke 50 dari Disneyland Park pada 17 Juli dan membuka Hong Kong Disneyland pada 12 September. Pada 25 Juli, Disney mengumumkan bahwa DisneyToon Studios Australia ditutup setelah berdiri selama 17 tahun. Pada 30 September, Eisner mengundurkan diri baik sebagai eksekutif maupun sebagai anggota dari dewan direktur.


2005-2020: Kepemimpinan Bob Iger dan Perluasan Perusahaan

Pada 1 Oktober 2005, Bob Iger menggantikan Eisner sebagai CEO Disney. Pada 4 November, Walt Disney Feature Animation merilis Chicken Little, film perusahaan pertama menggunakan animasi 3D. Pada 23 Januari 2006, diumumkan bahwa Disney akan membeli semua saham Pixar yang bernilai $7,4 miliar. Kesepakatan difinalisasi pada 5 Mei, Steve Jobs yang merupakan CEO Pixar dan memegang 50,1% saham perusahaan, berpindah ke dewan direktur Disney dan memiliki saham individu tertinggi, yaitu sebesar 7%. Ed Catmull mengjadi Presiden di Pixar Animation Studios. Wakil presiden Pixar sebelumnya yaitu John Lesseter menjadi Chief Creative Officer dari Walt Disney Animation Studios, divisi Disneytoon Studios, dan Pixar Animation Studios, dan juga penasehat kreatif di Walt Disney Imagineering.


Pada Februari 2006, Disney membeli hak cipta pada Oswald The Lucky Rabbit dari NBC Universal (termasuk hak intelektual properti karakter dan 27 kartun Oswald yang diproduksi oleh Walt Disney) sebagai bagian dari pertukaran aset minor. Sebagai imbalannya Disney merilis sportcaster AI Michael dari kontraknya dengan ABC Sports dan ESPN, jadi dia bisa bergabung dengan NBC Sports dan rekan lamanya John Madden untuk NBC baru yaitu NFL Sunday Night Football. 


Pada bulan April 2007, The Muppet Holding Company dipindahkan dari Disney Consumer Products ke divisi Walt Disney Studio dan merubah namanya menjadi The Muppets Studio, sebagai bagian dari usaha untuk meluncurkan ulang divisi. Pada bulan Februari 2007, perusahaan dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia karena kondisi kerja di perusahaan dalam memproduksi barang dagangannya. Pada 31 Agustus 2009 Disney mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi Marvel Entertainment seharga $4,24 miliar, dan kesepakatan selesai pada 31 Desember 2009.


Direktur Emiritus Roy E. Disney meninggal karena kanker perut pada 16 Desember 2009. Pada saat kematiannya, dia memiliki setidaknya 1 persen dari saham Disney yang berjumlah 16 juta saham. Dia merupakan anggota terakhir yang aktif terlibat dalam perusahaan. Pada bulan Oktober 2009, presiden Disney Channel Rich Ross, direkrut oleh Iger, menggantikan Dick Cook sebagai ketua perusahaan dan pada November, mulai melakukan restrukturisasi perusahaan untuk berfokus pada produk ramah keluarga. Selanjutnya pada Januari 2010, Disney memutuskan untuk mematikan Miramax setelah memperkecil Touchstone, tapi satu tahun kemudian, mereka menjual Miramax dan koleksi 700 judul filmnya ke Filmyard Holdings. 


Pada bulan Maret, ImageLovers Digital, yang didirikan Disney sebagai studio joint venture dengan Robert Zemeckis di tahun 2007, ditutup. Pada bulan April 2010, Lyric Street yang merupakan label music country milik Disney di Nasville, juga ditutup. Bulan berikutnya, Him Saban mengakuisisi lagi franchise Power Rangers, termasuk koleksi 700 episode filmnya. Pada bulan September 2012, Saban  mengakuisisi kembali franchise Digimon yang seperti Power Rangers, merupakan bagian dari pustaka Fox Kids yang diakuisisi Disney pada tahun 2001. Pada bulan Januari 2011, Disney Interactive Studio diperkecil.


Pada April 2011, Disney mulai berkembang di Shanghai Disney Resort. Menghabiskan biaya $4,4 miliar, resort dibuka pada 16 Juni 2016. Kemudian pada bulan Agustus 2011, Bob Iger menyatakan pada sebuah pertemuan bahwa setelah kesuksesan pembelian Pixar dan Marvel. Dia dan Walt Disney Company mencari “sesuatu baik karakter atau bisnis yang bisa menciptakan karakter dan cerita yang hebat”. Setelah itu, pada awal Februari 2012, Disney menyelesaikan akuisisi dengan UTV Software. Communications, memperluas pasarnya ke India dan Asia. 


Pada 30 Oktober 2012, Disney mengumumkan rencana untuk mengakuisisi Lucasfilm dalam kesepakatan seharga $4,05 miliar. Disney mengumumkan niatnya untuk merebut franchise Star Wars di sepanjang divisinya, dan berencana untuk memproduksi karya ketujuh dalam franchise film utama yang akan dirilis di di tahun 2015. Pada 24 Maret 2014, Disney mengakuisisi Maker Studios, jaringan multi-channel pada Youtube, dengan harga $500 juta. Perusahaan kemudian mengubahnya menjadi usaha baru yang bernama Disney Digital Network pada bulan Mei 2017.


Pada 5 Februari 2015, diumumkan bahwa Tom Staggs telah naik jabatan menjadi COO. Pada 4 April 2016, Disney mengumumkan bahwa Staggs dan perusahaan telah sepakat untuk berpisah, efektif mulai bulan Mei 2016, mengakhiri karir 26 tahunnya di perusahaan. Pada bulan Agustus 2016, Disney mengakuisi 33 persen saham di BAMTech, provider media streaming yang keluar dari media televisi Major League Baseball's. Perusahaan mengumumkan rencana untuk menggunakan infrastrukturnya untuk layanan kelas atas ESPN.


Pada bulan September 2016, Disney bermaksud membeli jaringan media berita dan sosial yaitu Twitter, tapi kemudian tidak jadi karena takut akan tindak pelecehan dan caci maki pada layanannya. 


Pada 23 Maret 2017, Disney mengumumkan bahwa Iger setuju pada perpanjangan satu tahun atas jabatannya sebagai CEO sampai pada 2 Juli 2019, dan setuju untuk tetap bersama perusahaan sebagai konsultan selama tiga tahun setelah mengundurkan diri. Pada bulan Agustus 2017, Disney mengumumkan bahwa perusahaan telah melakukan opsi baru untuk meningkatkan sahamnya di BAMTech menjadi 75%, dan akan meluncurkan layanan video berlangganan yang menghadirkan konten hiburannya di tahun 2019, yang akan menggantikan Netflix sebagai pemegang hak langganan VOD dari semua perilisan film Disney. 


Pada bulan November 2017, Lasseter mengumumkan bahwa dia telah absen enam bulan dari Pixar dan Disney Animation setelah diketahui “salah langkah” pada kelakukannya pada karyawan dalam sebuah memo ke staff. Menurut berbagai macam sumber berita, Lasseter memiliki diduga memiliki riwayat pernah melakukan pelecehan seksual pada karyawannya.


Pada bulan November 2017, dilaporkan oleh CNBC bahwa Disney telah melakukan negosiasi untuk mengakuisisi 21st Century Fox. Negosiasi dilaporkan dilanjutkan saat Disney mengakuisisi beberapa aset media Fox’s key. Rumornya kesepakatan dilanjutkan pada 5 Desember 2017, dengan tambahan laporan yang mengusulkan bahwa jaringan olahraga regional FSN akan menciptakan perusahaan baru (aset yang kemungkinan akan diselaraskan dengn divisi ESPN Disney) pada 14 Desember Disney setuju untuk mengakuisisi banyak aset dari 21st Century Fox, termasuk 20th Century Fox, senilai $52,4 miliar. 


Mergernya terdiri atas banyak aset hiburan Fox, seperti film, jaringan kabel, dan divisi satelit siaran langsung di Inggris Raya, Eropa, dan Asia, tetapi tidak termasuk divisi seperti Fox Broadcasting Company, Fox Television Stations, Fox News Channel, Fox Business Network, Fox Sports 1 and 2, dan the Big Ten Network. Semuanya akan dipisahkan menjadi perusahaan independen sebelum merger selesai (yang kemudian bernama Fox Corporation). Berikutnya pada bulan Juni, setelah menghadapi tawaran dari Comcast yang bernilai $65 miliar, Disney meningkatkan tawarannya menjadi $71,3 miliar. Transaksi secara resmi ditutup pada 20 Maret 2019.


Pada awal Maret 2018 reorganisasi strategis menciptakan dua segmen bisnis, Disney Parks, Experiences dan Product dan Direct-to-Consumer & International. Parks & Consumer Products sebenarnya merupakan merger dari Parks & Resorts and Consumer Products & Interactive Media. Sementara Direct-to-Consumer & International mengambil alih penjualan global, distribusi dan unit streaming dari Disney-ABC TV Group dan Studios Entertainment ditambah Disney Digital Network. Mengingat CEO Iger menjelaskannya sebagai “posisi strategis dari bisnis kita di masa depan”. The New York Times menganggap reorganisasi dilakukan dengan tujuan untuk membeli 21st Century.


2020 – Sekarang: Perubahan Kepemimpinan dan Pandemi COVID-19

Pada 25 Februari 2020, Disney mengangkat Bob Chapek sebagai CEO untuk menggantikan Iger, efektif tak lama kemudian, Iger berperan sebagai Executive Chairman, dimana dia akan mengawasi sisi kreatif perusahaan, seraya melanjutkan menjadi ketua di dewan selama periode transisi di tahun 2021. 


Pada bulan April 2020, Iger melanjutkan tugas operasional perusahaan sebagai ketua eksekutif untuk membantu perusahaan selama pandemi COVID-19 dan Chapek ditunjuk menjadi dewan direksi. Juga pada bulan itu, perusahaan mengumumkan bahwa akan menangguhkan pembayaran gaji ke 100.000 karyawan (anggota pemeran) di Disney Parks, Experiences and Products sebagai akibat dari resesi COVID-19. Dilaporkan jumlahnya sebesar tabungan bulanan $500 juta pada perusahaan, sembari melanjutkan memberikan manfaat kesehatan penuh. Dilaporkan bahwa staff di Amerika dan Perancis terkena dampaknya dan diminta untuk memngajukan dukungan ke pemerintah.


Dikarenakan penutupan Disney Park selama pandemi COVID-19, Disney mengalami penurunan pendapatan sebesar 63% untuk fiskal kuartal kedua 2020, menyebabkan kerugian $1,4 miliar. Selain itu, divisi Parks, Experiences, dan Products mengalami kerugian $1 miliar. Pada bulan September 2020, perusahaan mengumumkan akan memberhentikan 28.000 karyawan di Florida dan California. Menurut ketua Disney Park Josh D’Amaro, “kita sejak awal berharap bahwa situasi ini akan berakhir dan agar kita bisa pulih kembali menjadi normal. Tujuh bulan kemudian, kita menemukan bahwa bukan itu permasalahannya”. Menurut D’Amaro, dua sampai tiga karyawan yang diberhentikan merupakan pekerja paruh waktu. 


Unit Perusahaan

Walt Disney Company mengoperasikan empat bisnis utama, yang dinamakan “segmen bisnis”.

Studio Entertainment meliputi bisnis utama perusahaan, The Walt Disney Studios, yang terdiri atas studio film perusahaan (Walt Disney Pictures, Pixar, Marvel Studios, Lucasfilm, 20th Century Studios, Searchlight Pictures dan Blue Sky Studios), Disney Music Group dan Disney Theatrical Group.

Media Networks, yang terdiri dari perusahaan siaran, kabel, radio, penerbitan, dan bisnis digital, seperti Walt Disney Television (terdiri atas jaringan televisi ABC, Disney Television Studios – ABC Signature, 20th Television dan Touchstone Television, bisnis Amerika untuk Disney Channel Worldwide, Freeform, FX Networks, dan 73% kepemilikan dari National Geographic Partner), ESPN Inc. dan Disney Media Distribution. Divisi ini juga memiliki 50% dari A&E Networks dengan Hearst Communications.

Parks, Experiences & Products, yang terdiri atas taman hiburan perusahaan, jalur pelayaran, aset travel, produk konsumsi, dan divisi penerbitan. Resort Disney dan kepemilikan lainnya yang terkait diantaranya: Disney Parks, Walt Disney World, Disneyland Resort, Tokyo Disney Resort, Disneyland Paris, Hong Kong Disneyland Resort, Shanghai Disney Resort, Disney Vacation Club, Disney Cruise Line, dan Adventures by Disney.

Direct-to-Consumer & International, terdiri atas layanan streaming digital berlangganan (Disney+, Hulu dan Disney Digital Network), dan International Holdings, diantaranya Star India dan UTV Software Communication di India.


Marvel Entertainment juga merupakan CEO langsung yang melaporkan bisnis, sementara hasil keuangannya dibagi diantara segmen Studio Entertainment dan Consumer Products.


Manajemen Eksekutif

Chairmen 

Walt Disney mengundurkan diri sebagai pimpinan di tahun 1960 untuk fokus pada aspek kreatif dari perusahaan, menjadi “produser eksekutif di semua lini produksi”.

Setelah empat tahun kekosongan, Roy O Disney menjadi pimpinan.

Walt Disney (1945–1960)

Roy O. Disney (1964–1971)

Donn Tatum (1971–1980)

Card Walker (1980–1983)

Raymond Watson (1983–1984)

Michael Eisner (1984–2004)

George J. Mitchell (2004–2006)

John E. Pepper Jr. (2007–2012)

Bob Iger (2012–sekarang)


Wakil Pimpinan

Roy E. Disney (1984–2003)


Pimpinan Eksekutif

Bob Iger (2020–present)

Presiden

Walt Disney (1923–1945)

Roy O. Disney (1945–1968)

Donn Tatum (1968–1971)

Card Walker (1971–1980)

Ron W. Miller (1980–1984)

Frank Wells (1984–1994)

Michael Ovitz (1995–1997)

Bob Iger (2000–2012)


CEO (Chief Executive Officer)

Roy O. Disney (1929–1971)

Donn Tatum (1971–1976)

Card Walker (1976–1983)

Ron W. Miller (1983–1984)

Michael Eisner (1984–2005)

Bob Iger (2005–2020)

Bob Chapek (2020–present)


COO (Chief Operating Officer)

Card Walker (1968–1976)

Ron W. Miller (1980–1983)

Frank Wells (1984–1994)

Sanford Litvack (1997–1999)[110]

Bob Iger (2000–2005)

Thomas O. Staggs (2015–2016)


Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/The_Walt_Disney_Company

1 Response to "Menguak Sejarah Berdirinya Walt Disney, Industri Film Animasi Terbesar di Dunia"