Bisnis burung walet tergolong sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, satu kilogram sarang walet harganya bisa belasan juta rupiah. Namun untuk mendapatkan hasil tersebut tentunya tidak mudah. Banyak hal-hal yang perlu dilakukan dan rintangan-rintangan yang harus dilalui. Kebetulan Indonesia merupakan Negara penghasil sarang walet terbesar di dunia, yang mana produk tersebut kebanyakan diekspor ke Cina.
Burung walet adalah burung liar yang tidak bisa dibudidayakan. Jadi Anda hanya perlu mempersiapkan rumah atau gedung yang mirip seperti goa (tempat habitat aslinya), sehingga walet akan berkumpul, merasa betah disana dan bisa berkembang biak. Karena langkanya sarang walet dan tingkat kesulitan yang tinggi dalam mendapatkannya membuat harga sarangnya sangat tinggi di pasaran.
Untuk itu diperlukan cara-cara dan teknik khusus yang perlu dipelajari bagi siapa saja yang akan memulai bisnis sarang walet. Berikut ini tips-tips yang bisa saya berikan kepada Anda yang akan memulai usaha sarang walet.
1. Tetapkan Lokasi yang Strategis
Bukan hanya toko atau restoran yang membutuhkan lokasi yang strategis. Bisnis walet juga membutuhkan lokasi yang strategis. Bisnis walet bisa dibilang agak mirip dengan ternak, namun lebih sulit karena tidak bisa dibudayakan. Burung walet menghabiskan sebagian besar waktunya di udara untuk mencari mangsa maupun untuk beraktifitas.
Bahkan burung ini bisa melakukan proses perkawinan saat berada di udara. Hal tersebut membuat burung walet tidak bisa dikurung dan diberi makan seperti ayam maupun burung lain. Jika dipaksakan maka akan mati. Oleh karena itu, pebisnis walet akan berperan sebagai pemberi tempat tinggal dengan kondisi yang disamakan dengan kondisi di goa tempat habitat aslinya yang sejuk, lembab, gelap dan jauh dari predator.
Burung walet menyukai tempat yang sepi dan jauh dari hiruk pikuk aktifitas manusia. Namun, terkadang burung ini jika sudah membuat sarang, maka akan susah untuk diusir meskipun sarangnya berada di dekat keramaian. Untuk menentukan lokasi pembangunan gedung walet, sebaiknya lakukan analisis terlebih dahulu. Seperti ada atau tidaknya bangunan walet lain di lingkungan sekitar, jaraknya dengan keramaian, dekat tidaknya dengan sumber makanan dan jumlah populasi walet di wilayah tersebut.
Jadi, Anda perlu menganalisis secara mendetail dan mendalam apa saja faktor-faktor yang mendukung suatu lokasi sehingga cocok untuk dijadikan sebagai tempat pembangunan gedung walet. Jika lokasinya mendukung, seperti jauh dari keramaian, suasananya sejuk, banyak walet beterbangan dan dekat dengan sawah atau pepohonan, maka lokasi tersebut akan sangat cocok untuk dibangun gedung walet.
2. Model Gedung
Gedung walet tidak boleh dibangun dengan sembarangan. Baik bentuk, suhu ruangan, material bangunan, kayu yang dipakai, ukuran, tinggi, ketebalan tembok dan sebagainya harus disesuaikan dengan aturan gedung walet yang biasanya digunakan pebisnis walet, sehingga burung walet akan merasa nyaman tinggal di dalam gedung tersebut. Sudah ada banyak sumber yang beredar di internet tentang aturan membangun gedung walet, mulai dari ukuran sampai proses pembangunannya.
3. Proses Memancing Walet
Ini tergolong proses yang cukup sulit. Banyak pebisnis walet yang gagal di fase ini, atau berhasil setelah melewati waktu bertahun-tahun. Karena walet merupakan hewan liar, maka mereka tidak akan mau masuk dengan sendirinya ke gedung yang telah dibangun, kecuali jika Anda sangat-sangat beruntung.
Untuk memancing walet agar mau masuk ke gedung dan menginap, diperlukan peralatan yang memadai dan khusus yang didesain untuk memancing walet. Seperti tweeter, audio, speaker, rekaman suara pemanggil walet, rekaman suara agar walet menginap dan sebagainya.
Diperlukan kesabaran yang tinggi dan keuletan agar walet sedikit demi sedikit mau masuk lalu menginap dan akhirnya berkembang biak di gedung.
4. Pergantian Jenis
Terkadang, burung yang masuk ke gedung bukanlah walet, melainkan burung sriti yang memiliki fisik mirip dengan burung walet. Burung sriti juga mengasilkan sarang seperti walet, hanya saja sarangnya bercampur dengan ranting dan dedaunan sehingga harganya murah. Per kilogram biasanya hanya 500 rb an.
Sehingga, burung sriti kurang menguntungkan untuk dijadikan lahan bisnis. Namun jangan khawatir, burung sriti bisa jadi batu loncatan agar bisa mendapatkan walet banyak di gedung. Yaitu dengan melakukan teknik putar telur.
Teknik ini dilakukan dengan cara mengganti telur sriti yang ada di sarang dengan telur walet. Karena bentuknya yang sangat mirip, maka induk sriti tidak sadar jika anak yang dirawatnya selama ini adalah anakan burung walet. Dengan teknik ini, sedikit demi sedikit populasi burung sriti akan berganti menjadi populasi burung walet.
5. Masa Panen
Jika sudah ada banyak walet yang tinggal di gedung dan berkembang biak. Maka akan tiba saatnya Anda bisa merasakan panen sarang walet. Untuk panen pertama sebaiknya jangan terlalu rakus. Lakukan panen setelah sarangnya telah digunakan untuk membesarkan anaknya, sehingga sudah tidak terpakai.
Meskipun harga sarangnya akan anjlok namun ini akan bagus untuk menambah populasi walet di gedung Anda dan tidak akan membuat walet jadi stress karena terkejut sarangnya tiba-tiba hilang. Untuk panen kedua dan seterusnya Anda bisa mulai menggunakan teknik panen merampas. Yaitu dengan mengambil sarang walet saat baru saja selesai dibuat oleh walet dan belum ada telurnya. Harga sarang ini tinggi karena bersih dan masih murni.
Panen masa berikutnya bisa Anda pertimbangkan sendiri apakah akan menunggu sampai sarangnya selesai dipakai atau langsung dirampas agar hasilnya bagus.
Itulah tadi tips-tips dalam usaha dan berbisnis sarang walet. Mungkin masih ada banyak hal yang belum dibahas dalam artikel ini. Anda bisa mencari referensi lain di website lain atau di buku untuk menambah wawasan Anda seputar bisnis walet.
0 Response to "Tips-tips Memulai Usaha Sarang Walet"
Posting Komentar