Menguak Sejarah Bank BCA, Salah Satu Bank Terbaik di Indonesia

PT Bank Central Asia Tbk, umumnya dikenal sebagai Bank Central Asia (BCA) adalah bank Indonesia yang didirikan pada 21 Februari 1957. Pada tahun 2016, BCA menyusul DBS Bank of Singapore sebagai pemberi pinjaman terbesar di Asia Tenggara berdasarkan nilai, dengan kapitalisasi pasar US $ 24,5 miliar (S $ 34,2 miliar).

Krisis keuangan Asia pada tahun 1997 memiliki dampak luar biasa pada seluruh sistem perbankan Indonesia. Secara khusus, itu mempengaruhi arus kas BCA dan bahkan mengancam kelangsungan hidupnya. Bank buru-buru memaksa BCA untuk mencari bantuan dari pemerintah Indonesia.

Badan Penyehatan Perbankan Nasional mengambil alih kendali bank pada tahun 1998. Pemulihan penuh dicapai kemudian pada tahun yang sama. Pada Desember 1998, dana pihak ketiga kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA berdiri di Rp 67,93 triliun, dibandingkan dengan Rp 53,36 triliun pada Desember 1997. Kepercayaan publik terhadap BCA pulih sepenuhnya, dan BCA dirilis oleh BPPN ke BI pada tahun 2001.

Baca Juga: Menguak Sejarah BNI, Bank Terbesar Keempat di Indonesia 

Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan go public. IPO dilakukan pada tahun 2000, menjual 22,55% saham BCA yang didivestasi oleh BPPN. Setelah IPO, agensi masih mengendalikan 70,3% dari total saham BCA.

Penawaran umum kedua berlangsung pada bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% tambahan kepemilikannya di BCA. Pada tahun 2002, BPPN melakukan divestasi 51% saham BCA melalui tender penempatan swasta yang strategis. Farindo Investment yang berbasis di Mauritius memenangkan tender. Ada kantor perwakilan BCA di Singapura.

Sejarah
Bank Central Asia dimulai pada tahun 1955 sebagai Perusahaan Dagang dan Industri Pabrik Rajut Semarang. Operasi perbankan dimulai pada 21 Februari 1957 dengan kantor pusat di Jakarta.

Sekitar tahun 1980, BCA memperluas jaringan cabang secara agresif, terkait dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia. BCA mengembangkan banyak produk, layanan, dan teknologi informasi dengan menerapkan sistem online untuk jaringan cabang dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.

Baca Juga: Menguak Sejarah Berdirinya Youtube, Platform Streaming Video Terbesar di Dunia

Pada tahun 1990, BCA mengembangkan jaringan cabang alternatif melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Sekitar tahun 1991, BCA menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif. BCA bekerja sama dengan lembaga terkenal, seperti PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan CitiBank sehingga pelanggan BCA, yang memegang kartu kredit CityBank, dapat membayar tagihan mereka melalui ATM BCA.

Pada tahun 2002, Farindo Investment (Mauritius) Limited mengambil alih 51% dari total saham BCA melalui proses tender penempatan strategis. Pada tahun 2004, BPPN mendivestasikan 1,4% saham BCA ke investor domestik melalui penawaran terbatas dan pada 2005, Pemerintah Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) mendivestasi seluruh sisa saham BCA yang 5,02%.

Pada tahun 2000an BCA memperkuat dan memperluas produk dan layanannya, terutama perbankan elektronik, dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, perbankan internet KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lainnya.

BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery Center di Singapura. BCA meningkatkan kompetensinya dalam pemberian pinjaman, termasuk melalui ekspansi ke pembiayaan mobil melalui anak perusahaannya, BCA Finance.

Baca Juga: Menguak Sejarah Berdirinya Axis, Operator Seluler Yang Terkenal Murah

Pada tahun 2007, BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk hipotek rumah dengan suku bunga tetap. BCA meluncurkan kartu prabayar, Flazz Card, dan mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan dalam transaksi perbankan.

BCA mengelola posisi pinjaman dan likuiditasnya secara proaktif selama krisis global, sambil tetap memperkuat kompetensi intinya sebagai bank transaksi. Pada tahun 2008 & 2009, BCA menyelesaikan mirroring sistem TI untuk memperkuat kelangsungan bisnis dan meminimalkan risiko operasional. BCA membuka layanan Solitaire untuk pelanggan individu yang bernilai tinggi.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Bank_Central_Asia