7 Cara Mudah Mengatur Keuangan Pribadi dengan Mudah dan Hemat

Dalam mengatur keuangan pribadi, kita sebaiknya memilah-milah mana yang penting dan harus didahulukan, dan mana yang tidak terlalu penting sehingga dapat ditunda. Untuk dapat mengatur keuangan pribadi seefisien dan efektif mungkin, diperlukan perilaku yang bijak. Keungan pribadi bukan hanya tentang mengatur pengeluaran dan pemasukan diri sendiri, namun juga tentang menajemen kepribadian individu tersebut.

Individu yang bijak dan kompeten akan mampu menggunakan uang dan hartanya sebaik mungkin, tanpa perlu khawatir suatu saat uangnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu diperlukanlah perencanaan keuangan pribadi yang baik agar semua terlaksana dengan semestinya. Mengatur keuangan pribadi bukan hanya perlu dilakukan oleh orang dewasa saja, akan tetapi juga remaja dan mahasiswa.

Di masa yang masih belum konsisten, tekadang para remaja memerlukan panduan untuk mengatur keuangan pribadi. Selain itu, bagi yang sudah bekerja namun gajinya masih kecil, juga diperlukan manajemen mengatur keuangan pribadi yang baik. Oleh karena itu kali ini kita akan membahas 7 cara mudah megatur keuangan pribadi agar pengeluaran Anda tidak boros dan alhasil dapat memberikan dampak yang postif bagi Anda semua.

1. Utamakan Kebutuhan Diatas Keinginan
Kebutuhan adalah sesuatu yang tidak bisa kita tunda, dan harus dipenuhi pada saat itu juga. Kebutuhan dapat terdiri atas berbagai macam hal, seperti makanan, pakaian, rumah, kendaraan dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, kebutuhan dibagi menjadi tiga, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Untuk mewujudkan keuangan yang sehat, Anda harus mengutamakan kebutuhan primer terlebih dahulu diatas kebutuhan sekunder dan tersier.

Jangan mendahulukan keinginan yang sebenarnya tidak terlalu penting dan tidak mengancam kelangsungan hidup Anda, karena hal tersebut akan membawa Anda pada kehancuran. Buatlah skala prioritas dalam pikiran Anda, seperti menggolongkan mana barang-barang harus dibeli terlebih dahulu, dan mana barang barang yang bisa ditunda atau dibeli di kemudian hari.

Kebutuhan merupakan sesuatu yang kerap kali harus Anda penuhi saat itu juga karena jika tidak dipenuhi akan mengancam jiwa Anda. Contohnya seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, dsb. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang Anda inginkan, biasanya terkait hawa nafsu yang memberikan Anda rasa kebahagiaan, yang sebenarnya tidak terlalu penting dan bila tidak dipenuhi tidak akan mengancam keselamatan hidup Anda. Contohnya yaitu mobil, sepatu bermerek, smartphone terbaru, dan lain-lain.

Membeli barang yang merupakan kebutuhan Anda terlebih dahulu adalah hal penting dalam menghemat pengeluaran, karena barang ini selain dapat menunjang kehidupan kita, juga merupakan bentuk usaha menghemat uang. Kebutuhan seperti makanan dan minuman biasanya tidak menghabiskan banyak uang, Anda dapat membuatnya sendiri ketimbang membeli sehingga dapat menghemat pengeluaran Anda.

Namun jika Anda lebih mementingkan keinginan sepeti membeli pakaian yang sebenarnya sudah Anda miliki, maka itu akan membuat pengeluaran Anda semakin besar, dan alhasil membuat perlilaku Anda semakin borors. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memilah-milah mana barang yang harus Anda dahulukan untuk dibeli dan mana barang yang bisa ditunda untuk dibeli saat Anda memiliki pemasukan lebih.

2. Membeli Barang Bekas Ketimbang Barang Baru
Sebagian besar orang menganggap barang bekas adalah barang yang murahan, tidak berkualitas, jelek, mudah rusak dan kotor. Namun perlu Anda ketahui tidak semua barang bekas seperti itu. Jika Anda bisa dengan teliti membedakan mana barang bekas yang tidak layak untuk dipakai karana sudah berumur mIsalnya, dan mana barang bekas yang masih layak dipakai dan masih terlihat bagus maka orang akan mengira barang yang Anda beli adalah barang baru. Atau setidaknya kualitasnya sebaik barang baru.

Disamping lebih murah, barang bekas juga dapat membuat Anda lebih selekif dalam membeli barang, melatih mengatur uang lebih cerdas lagi dan uang sisa yang Anda gunakan untuk membeli barang tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih penting. Untuk itu diperlukan kemampuan memilah-milah yang baik agar semua ini dapat terwujud. Selain itu, jika gaji Anda satu juta atau dibawah satu juta, tidak ada salahnya Anda membeli barang bekas selama barang tersebut masih nampak bagus dan awet digunakan.

Ini juga dapat dipraktekkan bagi mahasiswa maupun pelajar yang belum memiliki penghasilan. Anda dapat menggunakan uang saku Anda untuk membeli barang yang sebenarnya belum mampu dibeli. Seperti Sepeda yang harga barunya mencapai Rp. 2.500.000, sedangkan jika beli bekas harganya hanya Rp. 1.000.000, dengan kualitas dan kondisi yang tidak jauh berbeda. Perbandingan harga yang mencolok bukan? Untuk itu siapa saja yang menggunakan startegi membeli barang bekas, akan dapat menghemat pengeluarannya agar lebih efisien lagi.

3. Berhemat
Hemat bukan berarti harus pelit dan tidak mau mengeluarkan uang sepeserpun. Namun, hemat adalah suatu perilaku mengurangi pengeluaran dengan jalan mengabaikan kebutuhan yang tidak terlalu penting. Seperti contohnya, biasanya Anda mengeluarkan uang untuk jajan Rp 20.000 per hari, kemudian Anda mencoba untuk hidup hemat dengan uang jajan menjadi Rp 10.000 per hari sedangkan sisanya ditabung.

Atau lebih baik lagi jika Anda tidak mengeluarkan uang jajan sepeserpun dan menggunakan uang tersebut untuk ditabung atau berinvestasi, toh Anda sudah cukup dengan makan tiga kali sehari. Ada pepatah “Hemat Pangkal Kaya” hemat merupakan suatu bentuk untuk menahan keinginan untuk membeli barang-barang yang menyenangkan dan mengalihkannya untuk barang yang bernilai manfaat jangka panjang.

Membeli barang yang diinginkan adalah hal yang sama-sama menyenangkan, namun jika dilihat dari manfaatnya barang jangka panjang akan memberikan manfaat yang lebih besar di kemudian hari. Contohnya seperti Anda memilih untuk tidak jajan dan mengumpukan uang jajan tersebut untuk membeli motor di masa depan.

Motor tersebut dapat memiliki banyak manfaat di kemudian hari, seperti untuk mencari pekerjaan, untuk mencari nafkah, menghemat biaya transport karena tidak menggunakan kendaraan umum. Bandingkan apabila Anda terus menggunakan uang jajan Anda, tanpa ada tabungan sedikitpun, bila tiba saatnya nanti, Anda akan kesulitan untuk kemana-mana karena tidak memiliki motor. Alhasil Anda harus mengumpulkan banyak uang atau berhutang untuk bisa membelinya. 

4. Membiasakan Diri Hidup Sederhana
Banyak orang yang hidup tidak sesuai kemampuannya. Kebanyakan lebih mengutamakan gengsi ketimbang logika, seingga terjerumus dalam hutang dan kebangkrutan. Gaya hidup seseorang sudah seharusnya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tersebut. Sudah sewajarnya orang yang memiliki penghasilan lebih dan hidup bergelimpangan harta, memiliki gaya hidup yang mewah dan membeli barang serba mahal.

Namun bagi Anda yang memiliki penghasilan yang berkecukupan, sebaiknya hindarilah gaya hidup berfoya-foya dan menghambur-hamburkan uang. Akan lebih baik lagi jika Anda memiliki penghasilan lebih, namun tetap berpegang pada prinsip kesederhanaan. Kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang, meskipun di zaman modern seperti ini, hampir semuanya membutuhkan uang. Hidup sederhana selain dapat menghemat pengeluaran, juga mampu membuat kita merencanakan investasi dan rencana di masa depan nanti, dengan uang yang kita kumpulkan.

Orang yang hidup sederhana akan cenderung lebih bahagia ketimbang orang yang hidupnya dituntut untuk memiliki barang-barang bagus. Selain itu kesederhanaan akan membuat seseorang ikut merasakan kesengsaraan orang-orang yang kurang mampu dan membuat Anda lebih tekun dalam bekerja maupun belajar.

5. Mengatur Pengeluaran
Pengeluaran merupakan semua harta sepeti kekayaan atau uang yang Anda keluarkan untuk membeli barang atau jasa. Pengeluaran perlu diatur sebaik mungkin agar tidak timbul penyesalan suatu saat nanti.

Anda harus dapat mengontrol berapa kira-kira pengeluaran Anda per bulan, jangan sampai pengeluaran Anda lebih besar daripada pemasukan atau dalam peribahasa disebut “Besar Pasak daripada Tiang”. Untuk menghemat pengeluaran, sama seperti yang saya jelaskan sebelumnya, Anda harus mendahulukan mana kebutuhan primer terlebih dahulu, kemudian lanjutkan dengan kebutuhan sekunder, dan yang terakhir tersier.

Semua itu dapat Anda wujudkan dengan membiasakan diri dan belajar dari kesalahan. Dan jangan lupa sisihkan uang Anda untuk ditabung, karena Anda tidak akan tahu apa yang akan terjadi di kehidupan masa depan nanti. Bisa saja terjadi kebutuhan mendadak yang harus Anda penuhi pada saat itu juga, jika Anda sudah memiliki tabungan, maka Anda pastinya sudah siap untuk menghadapi masalah seperti ini.

Sesuaikan pengeluaran dengan kemampuan Anda, jika penghasilan Anda tidak terlalu besar, maka utamakanlah untuk membeil makanan dan pakaian terlebih dahulu. Namun jika penghasilan Anda besar, Anda bukan hanya bisa membeli makanan, minuman maupun pakaian, tetapi juga kendaraan dan rumah yang bagus.

6. Cari Tambahan Penghasilan
Selain memiliki sumber penghasilan dari pekerjaan utama Anda, tidak ada salahnya Anda mencoba untuk mencari penghasilan tambahan dengan bekerja paruh waktu, atau mendirikan bisnis sampingan. Tambahan penghasilan selain dapat memperbesar pemasukan Anda, juga dapat melatih jiwa kewirausahaan Anda dan juga melatih kepribadian Anda menjadi pekerja keras.

Banyak sekali peluang yang bisa Anda dapatkan untuk mencari tambahan penghasilan. Contohnya seperti ikut menjadi anggota gojek, reseller, bisnis ternak lele, menjual barang di toko online, dan masih banyak lagi. Semua itu dapat Anda lakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama Anda. Dengan begitu Anda bukan hanya mendapat pemasukan lebih, tetapi juga dapat melatih ketrampilan, skill dan kemampuan bersaing dalam berbisnis.

7.  Gunakan Diskon dan Promo
Diskon dan promo merupakan hal yang sering kita temui di toko, supermarket, minimarket, mall, maupun online shop. Diskon adalah potongan harga yang munculnya biasanya pada waktu-waktu tertentu yang ditawarkan oleh penjual dan bertujuan untuk menarik minat pembeli. Untuk mencari diskon Anda perlu mengupdate informasi Anda seputar barang yang ingin Anda beli setiap hari.

Caranya bisa dengan mendownload aplikasi di online shop, mengunjungi toko, supermarket, atau minimarket, browsing di internet seputar diskon yang sedang heboh, atau berkunjung pada hari-hari tertentu seperti hari raya, atau tanggal merah. Dengan memanfaatkan diskon dan promo, Anda dapat menghemat banyak uang dan pengeluaran. Selain itu Anda dapat mewujudkan untuk membeli barang yang sebelumnya tidak mampu Anda beli.

Nah, itu tadi tips-tips dan cara mengatur keuangan pribadi. Usahakan untuk sebijak mungkin dalam menggunakan uang Anda. Terlebih lagi jika Anda memiliki penghasilan tinggi, jangan tergiur dengan gengsi dan barang-barang mewah. Jangan lupa untuk menabung dan berinvestasi agar kelak Anda memiliki masa depan yang cerah. Dan jangan lupa juga untuk berbagi kepada sesama apabila Anda memiliki uang lebih, terutama pada orang tua dan keluarga Anda sendiri. Sebisa mungkin hiduplah sederhana dan belanjalah sesuai kemampuan. Jangan memaksakin diri untuk membeli sesuatu, atau Anda akan menerima akibat buruknya suatu saat nanti.