Cara Memulai Usaha Ternak Lele Agar Cepat Berhasil

Salah satu bisnis yang sangat menguntungkan adalah budidaya hewan ternak, tak terkecuali ternak Lele. Lele merupakan salah makanan favorit masyarakat Indonesia, karena mudah dijumpai di pasar dan harganya yang terjangkau. Usaha ternak Lele tidaklah sesulit usaha ternak lainnya karena bibitnya mudah didapatkan dan perawatannya juga mudah.

Karena itu, untuk Anda yang akan memulai usaha budidaya ikan Lele bisa menyimak langkah-langkah berikut ini agar bisa berhasil dan sukses besar.

1. Mempersiapkan Lahan
Seperti ternak hewan pada umumnya, Anda memerlukan lahan untuk berbisnis ikan Lele. Lahan yang dibutuhkan kira-kira luasnya 80 meter persegi. Sudah cukup untuk membuat kolam berisi ribuan Lele.

2. Mempersiapkan Modal Awal, Total: Rp. 3.300.000

Nama Barang

Biaya

Mesin Pompa Air

Rp. 600.000

Instalasi Air

Rp. 500.000

Terpal untuk Alas Kolam Lele

Rp. 2.200.000

Total

Rp. 3.300.000


3. Biaya Produksi Selama 3 Bulan (Sampai Masa Panen), Total: Rp. 4.350.000

Nama Barang

Jumlah

Harga Per Satuan

Total Biaya

Pakan Lele  

300 kg

Rp. 10.500

Rp. 3.150.000

Obat

1 botol

Rp. 200.000

Rp.    200.000

Bibit Lele

5.000 ekor

Rp. 200

Rp. 1.000.000

Total

Rp. 4.350.000


4. Keuntungan Yang Didapatkan Saat Panen (Setelah 3 Bulan), Total Omzet = Rp. 11.240.000, Keuntungan Bersih = Rp. 6.290.000
Misalkan dalam satu panen ada 10% lele yang tidak layak panen maka keuntungannya:

Jumlah Lele

Bobot Total Lele (1 kg = 8 ekor Lele)

Harga Per Kg

Total

Total Lele = 5000 ekor

5.000 ekor : 8 = 625 kg

Rp. 20.000

Rp. 12.500.000

Lele tidak layak panen  =   500 ekor

500 ekor : 8 = 63 kg

Rp. 20.000

Rp.  (1.260.000)

Omzet

Rp. 11.240.000

Dikurangi :

Biaya Produksi/Perawatan selama 3 bulan

 

 

Rp.  (4.350.000)

Laba Bersih (3 bulan)

 

 

Rp.   6.290.000

Laba Bersih (1 bulan)

 

 

Rp.   2.096.700


Langkah-Langkah Memulai Usaha Ternak Lele: 
1. Siapkan Kolam Lele
Sebelum memulai membudidayakan lele, pertama Anda harus menyiapkan kolamnya. Lele dapat hidup dalam kolam yang berupa tembok semen, tanah, ataupun terpal. Sebaiknya luas lele disesuaikan dengan jumlah lele yang Anda budidayakan, biasanya luas ideal kolam lele yaitu: 10 meter persegi dengan ukuran 5m x 2m dengan kedalaman 70 cm yang mampu menampung 1000 ekor Lele. Jika Anda membudidayakan 5.000 ekor Lele, maka Anda membutuhkan kolam dengan luas sekitar 50 meter persegi atau dengan ukuran 5m x 10m dan kedalaman 70 cm. Sebaiknya kolam dibuat ideal dan tidak terlalu sempit, karena Lele dapat mati karena kurang oksigen jika terlalu padat populasinya. 

Saat akan mengisi kolam, bersihkan terlebih dahulu dengan sabun, kemudian siapkan irisan daun singkong dan pepaya, lalu gosokkan ke terpal atau semen yang menjadi media kolamnya agar bau plastik atau semen dari media tersebut bisa berkurang. Setelah itu isi dengan air keran/sumur, pastikan kedalamannya 20 cm saja untuk mempermudah bibit lele menuju ke permukaan untuk makan. Saat Lele sudah besar Anda bisa mengisi airnya dengan kedalaman 70 cm.

Setelah diisi dengan air, tunggu beberapa hari agar muncul fitoplankton dan lumut di kolam yang selain sebagai makanan ikan Lele juga dapat menetralkan air kolam. Setelah menunggu beberapa hari, kolam siap diisi dengan bibit Lele. 

2. Pilih Bibit Berkualitas
Bibit Lele yang unggul lebih tahan terhadap penyakit. Pilihlah bibit seperti ini karena akan dapat bertahan sampai panen. Ciri-ciri bibit Lele yang unggul adalah gerakannya lincah, warnanya hitam kemerahan atau coklat tua, dan bentuknya seimbang dari kepala sampai badan. 

3. Gunakan Teknik Penebaran Bibit yang Benar
Bibit Lele perlu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya yang dalam hal ini adalah air kolam. Oleh karena itu lakukan teknik penebaran yang benar, yaitu dengan mengapungkan wadah atau media yang berisi benih di atas kolam selama 10-15 menit untuk menyesuaikan suhu air kolam. Untuk mempercepat proses penyesuaian suhu, Anda dapat memasukkan air kolam sedikit demi sedikit ke wadah.

Jika suhu sudah sama/sesuai, Anda dapat memiringkan wadah atau media benih secara perlahan ke dalam kolam. Biarkan benih keluar sendiri dari media ke kolam. Selain itu, waktu yang tepat untuk menebar benih adalah pada pagi hari pukul 08.00-09.00 atau pada sore hari pukul 15.30-16.30 untuk menghindari suhu yang terlalu panas karena cahaya matahari. Kondisi suhu yang tidak terlalu panas dapat membuat benih ikan menjadi lebih sehat dan tidak stres atau kaget.

4. Lakukan Penyortiran antara Lele besar dan Lele Kecil
Karena Lele termasuk dalam ikan kanibal yang suka memangsa sesama jenis, maka akan berbahaya jika Anda mencampur ikan Lele besar dan kecil. Setelah berumur sekitar 20 hari, maka akan tampak mana Lele yang besar dan mana Lele yang kecil. Sebaiknya Anda pisahkan keduanya dengan membuat sekat di antara kolam, atau membuat kolam baru khusus untuk Lele kecil. Jika telah dilakukan penyortiran, maka jumlah kematian Lele dapat berkurang.  

5. Perhatikan Warna Kolam
Lele menyukai lingkungan yang berlumpur dan berlumut. Tak heran jika pada saatnya nanti kolam Lele akan berubah menjadi hijau. Warna hijau menandakan banyaknya lumut lingkungan yang cocok untuk Lele. Setelah tiba waktunya, kolam akan berubah warna menjadi merah, yang menandakan siap dipanen. 

6. Atur Kedalaman Kolam
Setelah berminggu-minggu, panas matahari akan membuat air kolam menguap, sehingga airnya berkurang. Untuk itu, Anda harus menambahkan air secara rutin agar kedalamannya tetap stabil. Usahakan kedalaman kolam jangan telalu dangkal karena akan membuat air cepat panas dan membunuh Lele, namun juga jangan terlalu dalam karena akan membuat Lele kesulitan muncul ke permukaan untuk mengambil makanan. 

Sebaiknya isi kolam pada satu bulan pertama sedalam 20 cm, bulan kedua 35 cm, dan bulan ketiga 70 cm. Selain itu, tanaman air seperti bunga teratai atau eceng gondok akan sangat berguna sebagai tempat teduh dan mengurangi kadar racun di kolam. Anda bisa menambahkannya jika mau.

7. Beri Pakan secara Rutin dan Tepat Waktu
Pakan yang bagus untuk Lele adalah yang mengandung karbohidrat, proten, lemak, mineral dan vitamin. Semua kandungan tersebut ada dalam pakan Sentrat 781-1. Sama seperti kita, ikan Lele juga makan tiga kali dalam sehari. Berilah ikan Lele pakan pada jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam dengan jumlah secukupnya. Pastikan Anda memberikan pakan tepat waktu agar pertumbuhannya stabil. Perlu Anda ingat bahwa memberikan pakan yang berlebihan tidak baik bagi Lele, karena dapat membuat air kolam cepat keruh dan memicu timbulnya berbagai penyakit yang dapat membunuh Lele.

8. Pemberian Obat dan Pencegahan Hama
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penurunan hasil panen adalah penyakit dan hama. Oleh karena itu Anda bisa menggunakan obat-obatan yang tersedia di toko perikanan agar ikan terhindar dari penyakit seperti jamur atau bakteri, sedangkan untuk hama seperti kucing Anda dapat membangun pagar di sekitar kolam.

9. Lakukan Penyortiran Saat Panen
Setelah berumur kurang lebih 3 bulan, Lele akan siap untuk dipanen. Lakukan pemisahan antara ikan yang layak dipanen dengan ikan yang belum layak dipanen. Biasanya ikan layak panen akan memiliki berat 150 – 250 gram/ekor dengan panjang sekitar 20 cm, atau sekitar 4-7 ekor per kg tergantung keinginan tengkulak.

10.  Penebaran Bibit Baru
Setelah panen, bersihkan kolam sampai bersih dari sisa pakan ataupun kotoran yang menumpuk. Jangan sampai ada Lele yang tertinggal di kolam, karena akibatnya akan fatal. Lele yang tertinggal bisa memakan habis semua bibit Lele baru, oleh karena itu periksalah dengan teliti, kuras semua isi kolam sampai benar-benar surut. Setelah semuanya bersih, kolam akan siap diisi dengan air kembali.

11. Pemasaran Ikan Lele
Jika kualitas Lele Anda sudah baik, maka Anda bukan hanya dapat menjualnya kapada tengkulak, namun juga warung makanan di sekitar kawasan Anda. Anda akan dipercaya sebagai pemasok utama jika telah menjual ke warung tersebut berulang kali. Selain itu, Anda juga bisa memperkenalkan hasil produksi Anda ke teman, keluarga, saudara atau tetangga terdekat, atau juga dapat mengolahnya sendiri menjadi makanan siap santap yang tahan lama, seperti abon Lele, kripik Lele, atau Ikan Asap Lele.

Penutup
Penjelasan diatas merupakan langkah-langkah yang patut Anda praktekkan agar bisnis Lele Anda dapat berhasil dan untung banyak. Perlu digaris bawahi bahwa dalam berbisnis Anda perlu memperhitungkan pengeluaran dan pemasukan yang Anda lakukan, jangan sampai besar pasak daripada tiang yang akan menimbulkan kerugian. Anda dapat mencatatnya agar tidak lupa setiap kali mengeluarkan uang atau mendapatkan uang. Dengan sumber daya yang baik dan cukup, bisnis Lele akan menjadi optimal dan cepat membuahkan hasil.  

0 Response to "Cara Memulai Usaha Ternak Lele Agar Cepat Berhasil "

Posting Komentar