9 Langkah Budidaya Lobster Air Tawar yang Menggiurkan, Untung Ratusan Juta Sekali Panen

Perlu Anda ketahui, jika lobster adalah satu diantara olahan makanan dari laut yang memiliki citarasa yang tinggi. Itulah sebabnya, lobster merupakan satu diantara seafood yang mempunyai harga yang sangat tinggi. Bisa Anda bayangkan, jika memakan makanan laut dengan menu lobster, pasti Anda akan merogoh kocek lebih dalam.


Akan tetapi, meskipun harga makanan ini mahal, tetapi tetap saja ada banyak penggemar makanan laut yang memilih lobster sebagai menu makanan mereka di restoran seafood. Hingga terbukti jika pasokan lobster lebih sedikit dibandingkan dengan permintaan pelanggan restoran.


Nah, dengan penjelasan tersebut, tentunya budidaya lobster air tawar merupakan pelung yang besar bagi Anda yang ingin mencoba terjun di dunia wirausaha. Bahkan budidaya lobster air tawar ini bisa dilakukan di halaman rumah Anda. Jadi, Anda tidak perlu menyewa lahan lagi untuk mengembangbiakkan lobster air tawar. Cukup menggunakan sisa halaman rumah.


Oleh karena itu, kita akan membahas beberapa cara budidaya lobster air tawar yang bagus untuk Anda coba.


1. Syarat Hidup 

Pada umumnya, lobster air tawar ini memerlukan lahan atau kolam yang cukup lebar. Selain itu, lobster air tawar ini juga sangat toleran pada lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah. Ya, meskipun demikian, hidup dengan cara seperti itu sangat minim bagi lobster untuk hidup dan berkembang biak dengan baik.


Pedoman oksigen yang dapat digunakan oleh lobster air tawar ini sekitar 4 ppm. Bukan hanya pada oksigen, Anda juga perlu memperhatikan suhu udara yang ada di kolam tersebut.  Lobster air tawar ini sangat cocok hidup di kolam yang bersuhu 25 – 29 derajat Celcius. Untuk tingkat keasaman air, lobster air tawar ini sangat cocok dengan air yang memiliki keasaman sekitar 7-9 pH. Maka dari itu, Anda akan susah menjumpai lobster air tawar yang perairannya memiliki keasaman di bawah 7 pH. 


Lobster air tawar ini juga memerlukan perairan yang memiliki kandungan kapur sedang sampai tinggi. Hal ini diperlukan karena untuk menjaga kadar kalsium sebagai pembentukan cangkang lobster air tawar. 


2. Media Lobster Air Tawar

Sebenarnya tidak ada patokan khusus untuk media hidup lobster air tawar. Dengan demikian, maka media yaang digunakan lobster air tawar ini sangat bervariasi. Meskipun pada umumnya lobster air tawar ini sering dibudidayakan secara ekstensif dalam kolam tanah.


Saat Anda menggunakan media kolam tanah, Anda cukup meletakkan indukan dalam kolam yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Dan untuk lobster air tawar yang ukurannya sudah sesuai dengan komersil pasaran, Anda bisa menjualnya. Sedangkan sisanya, Anda bisa meletakkannya kembali ke dalam kolam tanah tersebut. 


Berbeda halnya dengan cara intensif. Para peternak lobster air tawar yang membudidayakan dengan cara intensif ini lebih memberikan pakan berupa sayur atau pakan komersil lainnya. Itu sebabnya, lobster air tawar yang dibudidayakan secara intensif lebih mahal harganya bila dibandingkan dengan lobster air tawar yang dibudidayakan secara ekstensif.


Selain kolam tanah, lobster air tawar juga bisa dibudidayakan menggunakan kolam fiber atau kolam semen/tank. Pada umumnya, media jenis ini digunakan untuk membesarkan burayak (ikan yang masih kecil).


3. Proses Pembenihan

Sebelum memulai cara budidaya lobster air tawar, Anda harus memilih benih yang bagus. Dalam proses pembenihan ini, Anda perlu membedakan antara indukan yang jantan dengan indukan yang betina. Cara membedakannya cukup mudah. Anda pun bisa melakukannya secara visual atau bisa dilihat.

Lobster Jantan

Dalam capik bagian luar lobster jantan terdapat bercak yang berwarna merah. Dan tanda merah ini akan muncul ketika lobster jantan berusia 3 sampai 4 bulan. Saat itu, lobster memiliki ukuran sekitar 3 inci atau 7 cm. Nah pada saat itulah lobster jantan siap dikawinkan dengan lobster betina.

Lobster Betina

Pada bagian capik lobster betina ada benjolan. Lobster betina memiliki lubang pada bagian pangkal kaki ketiga dari bawah atau ekor. Nah, lubang tersebutlah yang merupakan alat kelamin dari lobster betina dan juga berfungsi sebagai tempat keluarnya telur.


4. Memilih Induk

Jika Anda mencari induk lobster, carilah induk lobster air tawar yang ukurannya diatas 4 inci atau sekitar 10 cm. Pada umumnya usianya sudah mencapai 5 sampai 6 bulan. Karena, lobster pada masa tersebut akan memiliki telur yang cukup banyak dalam proses pembuahannya. Nah, berikut ini adalah tip dalam memilih calon indukan lobster air tawar yang berkualitas agar Anda tidak tertipu ketika akan membeli indukan lobster.

  • Pilihlah indukan yang kiranya proses pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya.
  • Belilah indukan lobster air tawar ke toko yang sudah memiliki sertifikat.
  • Perhatikan alat kelaiminnya. Jangan sampai Anda mendapatkan lobster banci, alias lobster betina yang juga memiliki alat kelamin jantan. Lobster ini tidak akan bisa bertelur sama sekali.
  • Pilihlah lobster yang gemuk, jangan sampai Anda mendapatkan lobster yang kepalanya lebih besar ukurannya dibandingkan tubuh dan ekornya. Lobster yang demikian merupakan lobster yang kurang makan atau kurang nutrisi.
  • Anda bisa mengawinkan lobster ketika sudah berusia 5 sampai 6 bulan atau saat ukurannya sudah mencapai sekitar 4 inci. Karena, jika semakin muda lobster dikawinkan, maka semakin lambat pula pertumbuhan anaknya nanti. Dan indukan lobster yang berukuran 4 inci, biasanya dapat bertelur hingga 200 telur.
  • Anda bisa memisahkan antara yang jantan dan betina ketika mereka sudah mencapai 2 inci atau 5 cm.
  • Perlu juga bibit, bebet, bobot dari lobster. Usahakan Anda mendapatkan indukan lobster yang murni dari spesies lobster terbaik.


5. Mengawinkan Lobster 

Anda bisa mebgawinkan lobster dengan cara menggabungkan antara indukan yang jantan dan betina menjadi satu. Anda bisa melakukan hal ini pada wadah atau akuarium berukuran 1 x 0,5 x 25 cm. Ukuran akuarium tersebut dapat dimasuki oleh 5 lobster betina dan 3 lobster jantan.


Pada dasarnya, dalam perkawinan lobster, lobster betina lah yang memilih pasangan, sehingga kita perlu memasukkan lobster jantan lebih dari satu. Agar lobster betina dapat memilih dan bertelur. 


Setelah memasukkan lobster ke dalam akuarium, selanjutnya Anda letakkan minimal 8 buah pipa paralon yang memiliki diameter inci dan panjang 20 cm. Tunggulah hingga dua minggu. Pada umumnya, setelah dua minggu, indukan betina sudah dapat bertelur.


Ketika lobster sedang melakukan perkawinan, mereka akan membentuk formasi huruf Y. Yang mana lobster jantan akan mengeluarkan sperma dan meletakkan di dekat pangkal kedua kaki lobster betina. Nantinya, sperma itu akan berwarna putih dan menggumpal pekat lalu akan larut ke dalam air.


Kemudian setelah proses pembuahan, lobster betina akan menjauh dari lobster jantan perlahan, lahan. Lobster betina mengeluarkan telurnya dari lubang pengkal kaki ketiga dengan melewati sperma lalu turun ke ekor ebdomennya. Nantinya, telur akan dikumpulkan di dalam perutnya sambil menutup rapat ekornya selama seminggu.


6. Pemindahan Induk

Dalam proses pemindahan induk lobster air tawar ini, akan terjadi proses pengeraman dan penetasan telur lobster. Umumnya dilakukan 2 atau 3 minggu setelah pembuahan. Telur baru akan menempel, dan induk betina akan berjalan keliling dengan posisi ekor yang terbuka, agar telur dapat terlihat dengan jelas. Nah, pada proses inilah, induk dapat dipindahkan ke kolam penetasan yang wadahnya bisa sekitar 1 x 2 meter.


Anda pun juga dapat melihat telur yang matang itu bagaimana, berikut ini adalah ciri-cirinya:

  • Minggu ke-2, telur masih berbentuk bulat
  • Minggu ke-3, telur mulai terdapat bintik hitam. Bintik hitam inlah yang disebut embrio.
  • Minggu ke 4, capit, sungut, dan kaki mulai tumbuh di dalam telur. Meskipun begitu, pada masa ini, lobster anakn tersebut masih belum bisa hidup mandiri. Jadi jika pada masa ini telur rontok dari induknya, maka dapat dipastikan embrio bisa mati. Uniknya induk betina akan menggoyang-goyangkan kaki yang mana disitu menempel telur –telur untuk mmeberikan oksigen pada telurnya. Bahkan si induk pun juga merapikan telur-telur yang mau rontok dengan menggunakan kakinya. 
  • Minggu ke-5, hampir seluruh kuning telur mulai habis. Dan pada masa inilah, embrio mulai lepas dari unduknya satu persatu dan mencari makan sendiri. Namun, tidak semua telur lepas dari kakinya, masih ada 30% yang menempel. Nah, disini Anda bisa merontokkan 30% embrio tersebut, karena takutnya naluri keibuan pada si induk akan hilang karena kelelahan menggendong telur-telur tersebut.


Anda bisa memindahkan si induk betina ke dalam akuarium lain setelah kakinya bersih dari telur atau tidak ada lagi embrio yang menempel. Biarkan induk betina beristirahat selama dua minggu sampai berganti kulit. Pergantian kulit ini menunjukkan bahwa lobster telah tumbuh besar. Jikalobster bisa tumbuh semakin besar, maka lobster dapat berpeluang untuk memberikan anakan yang lebih banyak dari sebelumnya. sehingga perlu akuarium yang lebih besar lagi jika nanti akan dikawinkan lagi.


Dalam masa istirahat induk betina ini, ada kemungkinan bahwa ia sudah matang gonad atau siap kawin lagi. Dan induk seperti ini bisa bertelur tanpa dibuahi. Namun telurnya kosong. Dan telur-telur tersebut bisa jadi makanannya sendiri.


7. Pemeliharaan Benih

Setelah menetas, anakan lobster belum bisa diberi makanan berupa sayuran atau umbi-umbian. Jadi, lobster anakan ini bisa diberi makanan berupa cacaing sutera atau cacing beku untuk memacu pertumbuhan yang baik.


Dalam proses pemberian makanan, sebaiknya diberikan sebanyak 30% dari besar badannya di waktu pagi dan sore hari.


8. Kematian Benih Lobster

Pada umumnya, kematian benih lobster disebabkan oleh adanya pergantian kulit di masa pertama kali. Selain itu juga bisa saja disebabkan adanya racun seperti bekas semprotan atau fogging demam berdarah. Jadi, sebaiknya ketika melakukan penyemprotan, hendaknya akuarium ditutupi plastik atau bisa juga mematikan aeratornya.


9. Masa Panen 

Anda sudah bisa mulai melakukan pemanenan benih lobster air tawar ini ketika benih sudah mulai berukuran 1 sampai 2 cm. Anda bisa melakukannya menggunakan plastik scoopnet yang berukuran 20 x 10 cm. Waktu yang tepat untuk pemanenan ini sangat baik jika dilakukan pada jam 9 pagi dan berada di lingkungan yang terbuka. Selain itu, kualitas dan parameter airnya harus sama dengan air yang ada di akuarium sebelumnya. hal ini perlu dilakukan agar benih tidak mengalami stress.


Dalam melakukan proses pemanenan, sebaiknya gunakan air yang baru, jangan menggunakan air di akuarium sebelumnya, karena benih lobster ini sangatlah sensitif terhadap lingkungannya.


Tips Pembesaran Lobster Hias

Berbeda dengan pembudidayaan sebelumnya, proses pembesaran kali ini merupakan proses budidaya untuk membesarkan lobster agar siap untuk dimakan atau dikonsumsi. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai pembudidayaan lobster hias yang dewasa. 


Proses pmebesaran ini berkaitan erat dengan proses pertumbuhan pada seekor lobster air tawar. Semakin cepat proses pertumbuhan lobster air tawar, maka semakin cepat pula pembudidayaan lobster air tawar untuk dijual sebagai makanan.


Pertumbuhan pada lobster air tawar ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan nisbi. Untuk pertumbuhan mutlak ini ukuran rata-rata lobster mencapai dalam satuan waktu tertentu. Sedangkan untuk pertumbuhan nisbi ini didefinisikan dengan ukuran panjang atau berat yang dicapai dalam periode tertentu dari periode awal.


Tips Budidaya Lobster Air Tawar

Dalam melakukan cara budidaya lobster air tawar, berikut ini adalah simulasi dari budidaya lobster air tawar yang bisa dilakukan di pekarangan rumah yang menggunakan bak tembok.


1. Luas Keseluruhan 100 m persegi

  • Lahan perawatan induk = 30 m persegi
  • Lahan pemijahan = 20 m persegi
  • Lahan pembenihan = 40 m persegi
  • Lahan tendon air dan lain-lain = 10 m persegi

2. Wadah Pembenihan

Wadah pembenihan lobster bisa menggunakan bak tembok yang ukurannya 1 x 1 x 1 meter sebanyak 35 bak. 


3. Saran dan Prasarana

Anda bisa menggunakan prasarana untuk indukan 30 pasang dengan perbandingan 1 : 3: 18 sepeti thermometer, pH meter, water heater, pompa air dan aerator. Sedangkan untuk sarananya yang berupa pakan. Untuk pakan induk bisa menggunakan pellet yang memiliki kandungan 30% protein dan 2 sampai 3% dari berat lobster. 


Anda bisa memberinya makanan sebanyak 3 kali dalam sehari. Anda juga bisa memberikan pakan berupa taoge atau wortel yang sudah dicincang-cincang. Selain sayuran, Anda juga bisa memberikan pakan berupa plankton daphnia, klorela, tubefix, dan rotifer. Pemberian pakan jenis ini bobotnya 1% dari berat badan lobster. Dan Anda juga bisa menggunakan cacaing beku.


4. Tenaga Kerja 

Mungkin, jika Anda tidak sempat, Anda bisa menggunakan tenaga kerja cukup satu orang saja yang profesional.


5. Perbandingannya, jumlah induk jantan sebanyak 30 ekor dan induk betina 90 ekor 


6. Frekuensi pemijahan dilakukan 3 kali dalam setahun


7. Jumlah Benih 

Jumlah benih yang dapat dihasilkan dari 90 ekor induk bisa menghasilkan sebanyak 1000 telur dengan SR 80% dan frekuensi pemijahan 3 kali dengan perhitungan 90 x 1000 x 3 x 80% = 216.000 ekor per tahunnya. Jadi dalam setahun Anda bisa menghasilkan kurang lebih 216 ribu ekor.


8. Siklus periode pembenihan lobster air tawar ini dapat dilakukan sekitar 2 sampai 3 bulan.


Itulah cara-cara budidaya lobster air tawar yang perlu Anda ketahui agar dapat membudidayakan lobster air tawar dengan baik dan benar. Kita bisa menjadikan budidaya lobster tersebut sebagai ladang usaha.


Referensi:

https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-lobster-air-tawar

0 Response to " 9 Langkah Budidaya Lobster Air Tawar yang Menggiurkan, Untung Ratusan Juta Sekali Panen"

Posting Komentar